Blogger Widgets Choiriel_Atho'

Sabtu, 03 Mei 2014

MAKALAH TENTANG DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP BIDANG POLITIK DI INDONESIA



Setelah saya nge_share contoh Makalah tentang Dampak Globalisasi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan Indonesia. Kali ini saya akan berbagi contoh Makalah tentang Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia. 
Langsung saja boleh dibaca :)

MAKALAH PKn
DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP BIDANG POLITIK DI INDONESIA


SMP NEGERI 02 BRANGSONG

TAHUN AJARAN

2013/2014

Disusun Oleh :
1) Hari Mulyono (10)
2) Muhammad Choiril Atho’ (14)

3) Fawwaz Muzakki (15)

4) Miftachul Huda (19)

5) Totok Purnomo (29)

6) Zeli Nugroho (32)

  IXA 


 DAFTAR ISI
v    HALAMAN JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . .

v    PENYUSUN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

v    DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

v    KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . .

v    BAB I. PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . .

v          I.   LATAR BELAKANG . . . . . . . . . . .

v          II.  RUMUSAN MASALAH . . . . . . . . .

v          III. BATASAN MASALAH . . . . . . . . .

v          IV.  TUJUAN PENULISAN . . . . . . . . .

v    BAB II. ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

v          I.   PENGETIAN GLOBALISASI . . . . . .

v          II.  DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP BIDANG POLITIK DI INDONESIA . . . . . . . .

v          III. LANGKAH LANGKAH YANG PERLU DIAMBIL INDONESIA DALAM MENGHADAPI DAMPAK GLOBALISASI . . . . . . . . . . . . . .

v    BAB III. KESIMPULAN . . . . . . . . . . . . . . .

v          I.   PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . .

                  KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi kami kekuatan dan kemudahan dalam menyelsaikan Kliping ini sehingga dapat diselesaikan. Kliping ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok PKn, namun demikian semoga Kliping ini tidak hanya bermanfaat bagi kami namun juga bisa bermanfaat dan menambah wawasan bagi semua pihak.
 
Kami menyadari bahwa Kliping ini banyak mengalami kekurangan, karena itu kami berharap masukan dari pembaca agar Kliping ini menjadi lebih sempurna. Dalam kesempatan ini kami ingin menguncapkan terima kasih kepada guru mata pelajaran Pkn yang telah memberi kami kesempatan untuk menulis Kliping ini. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada teman - teman di  SMP NEGERI 02 BRANGSONG yang cukup memberi kehangatan persaudaraan.


BAB I


PENDAHULUAN

I.   LATAR BELAKANG

Globalisasi adalah suatu kata yang sangat populer bagi banyak orang pada saat ini. Segala sesuatu perubahan yang terjadi seakan semuanya dikatakan sebagai dampak dari globalisasi. Memang globalisasi sering menjadi buah bibir bagi semua orang, ada yang pro maupun ada yang kontra terhadap globalisasi itu sendiri. Namun mau tidak mau globalisasi tidak bisa dihindari.
Globalisasi merupakan sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, maupun di bidang politik dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias.
Seperti yang telah diungkapkan oleh Petras dan Veltmeyer bahwa globalisasi menempati titik sentral dalam berbagai agenda intelektual dan politik yang menimbulkan pertanyaan-pertanyaan krusial tentang apa yang oleh banyak orang dipandang fundamental dan dinamis pada zaman kita ini, yakni sebuah epos perubahan yang menentukan. Oleh sebab itu kita sebagai pelajar hendaknya dapat mengetahui apa saja dampak globalisasi ini terhadap percaturan politik di negara kita ini.

           II.  RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian globalisasi ?
2. Bagaimana dampak globalisasi terhadap politik di Indonesia ?
3. Langkah – langkah yang harus diambil dalam menghadapi globalisasi ?


                   
               III. BATASAN MASALAH

Untuk menjawab persoalan yang ada pada rumusan masalah perlu
pengkajian beberapa hal/pokok
1. Mengetahui hakikat dan makna globalisasi.
2. Mengidentifikasi dampak globalisasi terhadap bidang politik Indonesia.
3. Menyusun dan mengidentifikasi langkah-langkah yang harus kita ambil dalam menghadapi dampak globalisasi terutama di bidang politik.


                                        

          IV.  TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui hakikat globalisasi.
2. mengetahui dampak globalisasi terhadap bidang politik di Indonesia
3. memenuhi tugas kelompok PKn


BAB II
ISI

I.   PENGETIAN GLOBALISASI


Kebanyakan diskusi tentang globalisasi tertumpu kepada isu-isu ekonomi seolah-olah dimensi globalisasi yang lain seperti globalisasi kebudayaan dan globalisasi ilmu dan politik tidak penting. Oleh karena itu kita harus meluruskan persepsi lama tersebut. Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya.
Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat (wikipedia). Dan Globalisasi juga merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yg pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Globalisasi adalah suatu kata yang mungkin paling banyak dibicarakan orang dalam waktu lima tahun terakhir ini, dengan pemaknaan yang beragam. Namun, apa yang dipahami sebagai istilah globalisasi akhirnya membawa kesadaran membawa kesadaran bagi semua penghuni planet ini saling terkait dan tidak bisa dipisahkan begitu saja satu sama lain walau ada rentang jarak yang secara fisik membentang. Dunia dipandang sebagai satu kesatuan dimana semua manusia di muka bumi ini terhubung satu sama lain.
Waters (1995) mengemukakan definisi globalisasi sebagai suatu proses sosial dimana terdapat perlawanan secara geografis pada kemunduran perubahan social dan kebudayaan. Teori globalisasi diletakkan pada kehadiran pembangunan ilmu social. Faktor industrialisasi memegang peranan penting dalam pembahasan globalisasi.
Dampak positif Globalisasi :
1. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
2. Mudah melakukan komunikasi
3. Cepat dalam bepergian ( mobili-tas tinggi )
4. Menumbuhkan sikap kosmopo-litan dan toleran
5. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
6. Mudah memenuhi kebutuhan

Dampak negatif Globalisasi:
1. Informasi yang tidak tersaring
2. Perilaku konsumtif
3. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
4. Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
5. Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat

II.  DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP BIDANG POLITIK DI INDONESIA

Globalisasi politik telah masuk ke Indonesia. Kedaulatan negara hari ini menjadi sebuah wacana yang tidak akan pernah habis diperbincangkan. Disintegrasi nasional di beberapa tempat seperti Aceh, Poso, Ambon, lepasnya Timor Timur. Rekayasa politik global (factor ekstern) yang dikombinasikan dengan ekonomi membuat pemerintah Indonesia menjadi bulan-bulanan di dunia Internasional. Masalah HAM, AIDS, cyber crime (kejahatan siber), pengelolaan negara yang serba KKN, ketidakberanian menghadapi IMF. Kejatuhan pemerintahan Suharto pada tahun 1998 yang diikuti ketidakstabilan politik, menjadikan Indonesia merosot dari segi GNP, kemampuan pemerintah untuk mengelola kecerdasan bangsa dan yang paling fatal adalah krisis identitas dan jati diri bangsa.
Kebijakan otonomi daerah, agar daerah menjadi terberdayakan telah menjadi senjata makan tuan. Keinginan beberapa daerah untuk memerdekakan diri dan meminta otonomi seluas-luasnya dianggap mengganggu kedaulatan negara. Kematian Theys di Jayapura menjadi indicator bahwa pemerintah pusat sudah tidak mampu lagi menjaga keselamatan diri warga negara. Pembantaian massal di Ambon, Poso, Aceh menjadi sebuah ironi dari keinginan negara yang hendak mewujudkan masyarakat madani dan supremasi hukum.
Proses penyelesaian masalah telah membuat kesadaran pemerintah dan warga negara agar mampu memanfaatkan lobi di dunia internasional. Namun, sampai hari ini Indonesia masih menjadi negara yang paling tidak stabil di kawasan ASEAN. Isu-isu lokal seperti pengelolaan hutan, pengelolaan hutang luar negeri menjadikan Indonesia momok di dunia Internasional baik di lingkungan LSM Internasional dan PBB.
Implikasi sangat teknis terjadi dalam sector kebijakan ekonomi dan perdagangan. Indonesia yangmenjadi negara eksportir nomor dua terbesar untuk karet mentah, ternyata tidak mampu untuk mengelola perdagangan karet mentah sampai barang jadi berupa ban mobil. Terjadi diskriminasi oleh negara barat terhadap Indonesia. Indonesia sampai hari ini tidak boleh mengimpor mesin pembuat bahan baku karet, sehingga untuk membuat ban mobil, Indonesia harus mengekspor dulu ke Inggris kemudian mengimpor lagi ban mobil dari Inggris. Kebijakan untuk mendirikan pabrik pembuat bahan dasar seperti Texmaco dan pengaplikasian ekonomi kerakyatan mendapat tentangan dari IMF. IMF bahkan mengancam tidak akan memberikan bantuan hutang luar negeri, jika Indonesia masih memperbolehkan Texmaco beroperasi dan mencoba menggulirkan ekonomi kerakyatan.
    Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
1)    Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
2)    Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
3)    Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
    Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
    1)   Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
    2)   Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
    3)   Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
    4)   Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
    5) Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
    Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?
Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.

III. LANGKAH LANGKAH YANG PERLU DIAMBIL INDONESIA DALAM MENGHADAPI DAMPAK GLOBALISASI

 Supaya Indonesia tidak hanya sebagai korban dalam arus globalisasi diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas, dan itu berarti dimulai dari pendidikan yang memadai untuk membentuk tenaga manusia yang berpotensi, yang pertama untuk pengembangan ekononi negara karena diantara salah satu tuntutan globalisasi adalah daya saing ekonomi. Yang dari sini bila itu dapat terwujud akan memperkecil dependensi negara pada badan-badan moneter internasional, dengan begitu kebijakan otonomi nasional akan terwujud, dan apa yang disebut kesejahteraan rakyat, melalui pemerataan distribusi penghasilan, juga stabilitas nasional akan dapat terkedepankan. Dengan demikian pendidikan adalah permulaan yang penting demi menuju kemajuan suatu negara.

Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme
Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu :
1)  Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
2)  Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3)  Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4)  Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
5)   Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.


BAB III
KESIMPULAN

·         Terdapat berbagai macam makna demokrasi, namun intinya yaitu Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, politik, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias.
·         Globalisasi tidak dapat dihindari dan tidak bisa untuk menolaknya
·         Globalisasi mencakup semua aspek kehidupan.
·         Indonesia lebih sering menjadi korban dari globalisasi politik.
·         Pendidikan yang memadai sangat dibutuhkan dalam menghadapi era globalisasi.

I.   PENUTUP

Demikianlah kliping ini kami susun semoga bermanfaat bagi kami dan bagi yang membacanya. Makalah ini tidak luput dari kesalahan, oleh karena itu kami mengharapakan saran dari berbagai pihak jika ada kesalahan.


Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 semoga bermanfaat ya :)

Jumat, 02 Mei 2014

Biografi Personil Avenged Sevenfold

Terima kasih semoga Biografi Biodata dan Profil Avenged Sevenfold Blog tempatnya mengenal Tokoh dan Orang terkenal Di dunia. kali ini kita berbicara mengenai grup musik terkenal Avenged Sevenfold yang sebagian anda pengemar musik metal pasti sudah tahu dan tentunya sudah akrap dengan Avenged Sevenfold nahhh berikut adalah Biografi Avenged Sevenfold Dan Profile personil Avenged Sevenfold,
Avenged Sevenfold adalah band Hardrock Amerika dari Huntington Beach, California, yang dibentuk pada tahun 1999. Band ini terdiri dari vokalis M. Shadows, lead guitar Synyster Gates, Zacky Vengeance rhythm guitar, dan bassist Johnny Christ.
Avenged Sevenfold muncul dengan genre metalcore pada debut mereka Sounding the Seventh Trumpet, yang mengandung banya vokal scream. Band ini mengubah gaya mereka di album ketiga mereka dan rilis major label, City of Evil, yang menampilkan vokal melodis dan power ballad. Band ini terus mengeksplorasi suara baru dengan mengeluarkan yang berjudul Avenged Sevenfold dan menikmati kesuksesan mainstream lanjutan sebelum drummer mereka, James “The Rev” Sullivan, meninggal karena penyakit jantung dan dampak gabungan dari obat dan alkohol di tubuhnya pada tahun 2009.
Meskipun kematiannya, band ini melanjutkan dengan bantuan kemudian mantan drummer Dream Theater Mike Portnoy untuk merilis dan melakukan tur dalam mendukung Nightmare, album kelima mereka pada tahun 2010 yang memulai debutnya di tempat atas, Billboard 200 yang berada di tempat pertama.
Sampai saat ini, Avenged Sevenfold telah merilis lima album studio, satu album live / kompilasi / DVD, dan enam belas single . Band ini telah menerima banyak penghargaan untuk kesuksesan mainstream di seluruh dunia mereka dan terutama dinyatakan sebagai salah satu pemimpin dan band kunci dalam New Wave of American Heavy Metal dan tampil sebagai tempat kedua di Atas Ultimate Guitar’s Top Ten
KTP  Matt Shadow :
Nama Asli : Mattew Charles Sanders
Lahir : 31 juli 1981, Huntington, Beach California
Pada masa kecilnya Matt seringkali dikeluarkan dari sekolahnya karena dia berkali-kali melakukan kekerasan, sebelum menyanyi dia sudah bermain bass.
Matt sudah bertunangan dengan Valary Dibenedetto, saudara kembar dari pacar Synster gates, Michelle Dibenedetto. matt bertemu dengan Valary ketika mereka berada di kelas 6.
KTP Synyster Gates :
Nama Asli : Brian Elwin Haner, Jr
Lahir : 8 juli 1981, Huntington, Beach Califonia.
Synyster anak ke 1dari 3 bersaudara. Ayahnya seorang pelawak yaitu Brian Elwin Haner, Sr dan ibu tirinya seorang hipnotis, Suzy Haner. Dia dapat Chord lagu hanya dengan mendengar saat kelas 6 SD. Saat dia diberi gitar, ia mengatakan kalau sekolah tidak ada gunanya. dan dia mempunyai adik Brent, Johnny, dan Mckanna. Orang tua Brian cerai ketika Brian berumur sepuluh tahun, dua tahun kemudian , ayahnya menikah lagi dengan Suszy.
Brian mempunyai seorang pacar yang bernama Michelle Dibenedetto, saudara kembar dari tunangan M. Shadow, Valary Dibenedetto. Brain dan kekasihnya memilihara anjing yang diberi nama Pinkly
Brian mendapat gitar pertamanya dari kakek dan neneknya. salah satu lagu pertama yang dia pelajari adalah lagu Stairway to heaven karya Led Zeppelin.
KTP Zack Vengeance :
Nama Asli : Zachary James Baker
Lahir : 11 desember 1981, huntington, Beach California.
Zack adalah anak sulung, yang mempunyai saudara perempuan yang bernama Zina, dan saudara laki-laki yang bernama Matt. Orang tuanya yang bernama James dan Maria. Zack mempunyai pacar yang bernama Gena Paulhus. Zack memilihara anjing yang diberi nama Ichabod Crane Vengeance.
Pada DVD Avenged Sevenfold yang berjudul All Excess, Zack mengatakan bahwa sebelum dia memasuki Avenged Sevenfold dia sempat menjadi anggota dari grup musik aliran punk rock bernama MPA (mad porno action) yang gagal mencapai sukses. makanya Zack. V dan M. Shadow membentuk Avenged Sevenfold.
Zack mempelajari cara bermain gitar dari berumur tiga belas tahun. dia belajar secara otodidak. gitar yang pertama kali dia gunakan adalah gitar ayahnya.

KTP Johnny Christ :
Nama Asli : Johnathan Lewis Seward
Lahir : 18 november 1984, Huntington, Beach California.
Johnny Christ adalah bassis keempat yang bergabung dengan Avenged Sevenfold ditahun 2002 menggantikan personil sebelumnya Dameon Ash dan Justin Sane Johnny adalah adik dari teman sekolah Synyster Gates.
KTP The Revenrend / The Rev :
Nama Asli : James Owen Sullivan
Lahir : 10 september 1981, Huntington Beach California.
The Rev adalah Drummer sekaligus backing vocal Avenged Sevenfold. The Rev juga sempat menjadi penyayi utama pada musik grup Pinkly Smooth.
The Rev adalah anak tunggal. Pada masa kecilnya, dia seringkali dikeluarkan dari sekolah. The Rev sudah tujuh kali masuk penjara karena kejadian-kejadian seperti berkelahi di bar dan doyan mabuk-mabukan.

 KTP Justin Sane :
Nama Asli : Justin David Meacham
Lahir : 11 desember 1981, Huntington, Beach California.
Justin Sane adalah mantan Bassis Avenged Sevenfold pada tahun 1999 – 2000. Dan digantikan dengan Johnny Christ pada tahun 2001.
KTP Muffin :
Nama Asli : Arin Ilejay
Lahir : 17 Febuari 1988, Huntington, Beach California.
Arin Ilejay adalah Drummer Avenged Sevenfold pada tahun 2011. Tapi belum tau pasti Arin Ilejay drummer Avenged Sevenfold yang permanen apa tidak.
KTP Mike Portnoy :
Nama Asli : Michael Stephen Portnoy
Lahir : 20 April 1967, Long Beach, New York
Mike Portnoy adalah Drummer pertama pada Avenged Sevenfold pada tahun 2010. Dan digantikan Arin Ilejay pada tahun 2011.
Semoga bermanfaat :)

Kematian Jimmy “The Rev” Sullivan



Jimmy ‘The Rev’ Sullivan merupakan drummer Avenged Sevenfold yang walaupun berperan aktif mengisi materi album namun tidak sempat menjalani proses recording. The Rev meninggal pada tanggal 28 Desember 2009 dan membuat penggemar Avenged Sevenfold terkejut. Semua tidak menyangka dengan kematiannya. Setelah hampir 6 bulan belum jelas, kemarin tepatnya tanggal 9 Juni 2010 http://www.rollingstone.com merilis berita konfirmasi penyebab kematian The Rev.Setelah menunggu kabar otopsi dari pihak berwajib mengenai penyebab kematian The Rev, akhirnya dilakukan konfirmasi dari Orange County Deputy Coroner oleh Mitchell Sigal bahwa The Rev meninggal karena overdosis obat terlarang dan alkohol atau dalam situs sumber disebut “Avenged Sevenfold drummer Jimmy “The Rev” Sullivan died on December 28, 2009 from an accidental overdose of prescription drugs and alcohol”. Dalam pemeriksaan yang dilakukan pada jenazah The Rev ditemukan beberpa zat yang berbahaya seperti Oxycodone, Oxymorphone, Diazepam / Nordiazepam dan etanol.
Oxycodone adalah penghilang rasa sakit yang pengganti Kodein, Oxymorphone adalah obat penghilang rasa sakit mirip dengan morfin, Diazepam / Nordiazepam adalah obat kecemasan dan etanol adalah minuman keras dalam alkohol. Dalam penyelidikan juga ditemukan bahwa hati The Rev juga mengalami pembesaran yang tidak wajar.
My Perspective
Menurut sudut pandang saya sebagai seorang fans, konsumsi zat-zat berbahaya penahan rasa sakit tersebut mungkin dilakukan The Rev untuk tetap tampil prima dalam setiap penampilan Avenged Sevenfold yang memang membutuhkan super speed dan extra energy. Dengarkan lagu Beast And The Harlot, Almot Easy, Missing In Action, atau Second Heartbeat maka kita akan sadar bahwa butuh tenaga super untuk memainkan ritme drum seperti lagu-lagu tersebut. Well,, dia juga manusia biasa guys.

 WE WILL SEE YOU IN AFTERLIFE .
‪#‎SULLIVAN_FAMILY‬

MAKALAH TENTANG DAMPAK GLOBALISASI DI BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN INDONESIA



Kali ini saya an nge_share contoh Makalah tentang Dampak Globalisasi Di Bidang Pertahanan Dan Keamanan Indonesia.
Langsung saja gan :D




MAKALAH PKn

DAMPAK GLOBALISASI DI BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN INDONESIA

SMP NEGERI 02 BRANGSONG 

TAHUN AJARAN 

2013/2014



Disusun Oleh :

1)             Agung Purnomo (02)
2)             Ahmad Nur Kholidin (03)
3)             Farid Wahyu Amrullah (09)
4)             Kuraisi Haryanto (13)
5)             Khoerul Khozen (16)
6)             Nur Burhanudin (21)

IXA




BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Di dalam pengaruh globalisasi di bidang ekonomi banyak organisasi-organisasi international yang bermunculan untuk mengatu ekonomi internasional dan menguasai perusahaan-perusahaan yang ada di seluruh dunia ini. Kebudayaan merupakan suatu identitas dari sebuah Negara. Kebudayaan merupakan sebuah hasil dari karya, cipta, dan rasa, untuk menciptakan hasil karya ini membutuhkan beberapa proses, dan mencakup ruang dan waktu. Kebudayaan tercipta melalui proses dari beberapa kebiasaan-kebiasaan tertentu yang nantinya akan terjadi turun-temurun. Berbicara mengenai kebudayaan,kebudayaan ini tidak bisa terlepas dari masyarakat, karena masyarakat menjadi objek dari adanya kebudayaan.
Sehingga ketahanan suatu Budaya Bangsa itu bergantung pada objeknya yaitu masyarakat itu sendiri yang menentukan. Kebudayaan lokal seperti kesenian, bahasa, adapt istiadat tiap-tiap daerah yang berbeda- beda merupakan suatu pemicu untuk memperkokoh kebudayaan bangsa. Karena dewasa ini kebudayaan Bangsa Indonesia seakan goyah dan kurang terjaga, sehingga beberapa dari kebudayaan bangsa diklaim menjadi milik Negara lain. Dengan adanya hal ini, kesadaran akan mempertahankan kebudayaan baru terpikir oleh bangsa. Hal ini membuktikan bahwa ketahanan suatu Budaya Bangsa ada ditangan bangsa itu sendiri.

2. Rumusan Masalah

1.      Apa Pengertian Globalisasi dan Pertahanan Keamanan Nasional RI?
2.      Bagaimana Aspek-aspek yang Mempengaruhi Pertahanan Keamanan Nasional Terhadap Globalisasi RI?
3.      Apa saja Ciri-ciri adanya Fenomena Globalisasi ?
4.      Bagaimana Faktor-faktor Terjadinya Globalisasi ?
5.      Bagaimana Dampak Globalisasi Terhadap Pertahanan Keamanan Nasional RI ?
6.      Apa saja Tantangan Globalisasi Terhadap Pertahanan Keamanan Nasional RI ?

3. Tujuan Penulisan

1.      Mengetahui Pengertian Globalisasi dan Pertahanan Keamanan Nasional RI
2.      Menyebutkan Aspek-aspek yang Mempengaruhi Pertahanan Keamanan Nasional RI Terhadap Globalisasi
3.      Menyebutkan Ciri-ciri adanya Fenomena Globalisasi
4.      Menjelaskan Faktor-faktor Terjadinya Globalisasi
5.      Menjelaskan Dampak Globalisasi Terhadap Pertahanan Keamanan RI
6.      Menjelaskan Tantangan Globalisasi Terhadap Pertahanan Keamanan Nasional RI



BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Globalisasi dan Pertahanan Keamanan Nasional RI

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi biasa. Globalisasi memang memiliki sifat mengancam yang menakutkan. Dua kali perang dunia pada abad lalu dipicu oleh persaingan global untuk memperebutkan sumber daya ekonomi. Contoh paling mutakhir: pendudukan Amerika Serikat atas Irak yang telah berlangsung 4 tahun juga menunjukkan hal yang sama meskipun dibungkus dengan berbagai argumen. Pengaruh asing dapat dianalogikan sebagai virus yang menakutkan, namun selama ketahanan nasional sebagai sistem kekebalan tubuh cukup kuat, virus tersebut seharusnya tidak menjadi kekuatan yang mengancam. Polemik dan retorika tidak membantu menciptakan daya saing yang diperlukan untuk terwujudnya Kebangkitan Nasional.
Ketahanan nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan,baik dari luar negeri maupun dalam negeri, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan dalam mengejartujuan nasional Indonesia (Suradinata, 2005:47). Beberapa bentuk ancaman tersebut menurut doktrin hankamnas (catur dharma eka karma) meliputi:

1.      Ancaman di Dalam Negeri
Internal kebangsaan, ancaman dalam negeri menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia dalam mengukuhkan ketahanan nasional bangsa Indonesia dalam berbagai kondisi ancaman yang berasal dari dalam negeri. Ancaman ini bisa berupa pemberontakan, subversi, kudeta, atau apa pun namanya yang berasal atau terbentuk dari masyarakat Indonesia.

2.      Ancaman dari luar
Dalam bentuk fisiknya, ancaman seperti ini dapat kita jumpai dalam beberapa istilah di bawah ini yang sangat akrab di telinga kita, antara lain: infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negri. Namun, dalam bentuk non-fisiknya ancaman seperti ini jauh lebih berbahaya dari sekedar perang fisik. Ia bisa berwujusd perang pemikiran, propaganda global, pelemehan sistem – sistem kehidupan yang bersentuhan dengan sensitifitas agama, ras, budaya, dll. Hal ini jika tidak disadari dan dibiarkan berlarut – larut akan memicu kemerosotan suatu bangsa. Dimulai dsari kemerosotan finansial, hingga kemerosotan moral. Akhirnya, jatah sebuah peradaban tersebut untuk tetap eksis dalam kancah dunia tinggal menghitung hari saja.

2. Aspek-aspek yang Mempengaruhi Pertahanan Keamanan Nasional RI Terhadap Globalisasi
Saat ini, bangsa Indonesia masih berada dalam perkembangan ekonomi yang sampai sekarang belum pulih dari krisis. Dan negara ini akan goyah lagi apabila dihantam oleh globalisasi jika kemampuan, produktivitas masyarakat tidak ditingkatkan sesuai dengan kemampuan bangsa lain, sehingga bisa bersaing di dalam pasar globalisasi. Sebagai upaya untuk mengatasi tantangan masa depan bangsa ini maka kita sebagai bangsa yang besar memerlukan pemimpin yang memiliki wawasan ketahanan yang luas. Karena era globaslisai akan mempengaruhi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan.
Aspek pertama, sosial-politik yang juga akan terpengaruh globalisasi. Keadaan sosial politik bangsa akan berpengaruh ataupun dipengaruhi oleh dunia luar dan bisa merubah paham dan asas yang sudah dianut. Ini akan melemahkan Ketahanan Nasional Indonesia dan menurukan wibawa bangsa di mata bangsa lain. Aspek kedua, dalam kehidupan tatanan nasional akan dipengaruhi secara langsung juga dengan globalisasi. Untuk itu diperlukan kebijakan-kebijakan dari pemerintah hasil pemilu presiden 2004 untuk dapat mengatasinya. Aspek ketiga, apabila kebijakan-kebijakan pemerintah salah maka globalisasi akan memperlemah Ketahanan Nasional. Pemerintah diharuskan mengambil langkah dan kebijakan untuk mengaantisipasi gelombang globalisasi di masa mendatang.

3. Ciri-ciri adanya Fenomena Globalisasi

Beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi didunia diantaranya sebagai berikut.
a.       Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turis memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
b.      Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan dan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multi internasional, dominasi organisasi semacam World Trade Organization.
c.       Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olahraga international). Saat ini, kita dapat mengkonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang meintas beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fasion, literatur, dan makanan.
d.      Meningkatkan masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional, dan lain-lain. Globalisasi terjadi melalui berbagai saluran, di antaranya:
a.       Lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan;
b.      Lembaga keagamaan;
c.       Indutri internasional dan lembaga perdagangan;
d.      Wisata mancanegara;
e.       Saluran komunikasi dan telekomunikasi internasional;
f.       Lembaga internasional yang mengatur peraturan internasional; dan
g.      Lembaga kenegaraan seperti hubungan diplomatik dan konsuler.

4. Faktor-faktor Terjadinya Globalisasi

1)        Kemajuan IPTEK terutama dalam bidang informasi dan inovasi-inovasi baru di dalam teknologi yang mempermudah kehidupan manusia.
2)        Perdagangan bebas yang ditunjang oleh kemajuan IPTEK.
3)        Kerjasama regional dan internasional yang telah menyatukan kehidupan berusaha dari bangsa-bangsa tanpa mengenal batas negara.
Meningkatnya kesadaran terhadap hak-hak asasi manusai serta kewajiban manusia di dalam kehidupan bersama, dan sejalan dengan itu semakin meningkatnya kesadaran bersama dalam alam demokrasi. (H.A.R. Tilaar, 1997).

5. Dampak Globalisasi Terhadap Pertahanan Keamanan Nasional RI

Kekuatan globalisasi menurut analisis para ahli pada umumnya bertumpu kepada 4 kekuatan global, yaitu dampak globalisasi terbagi 2 yaitu:
1.      Dampak Positif
2.      dampak negatif

1)      Dampak Positif Globalisasi
a.       Globalisasi Ekonomi
Terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
b.      Globalisasi Sosial Budaya
Dalam globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.

2)      Dampak Negatif Globalisasi
a.       Ideologi Bangsa
Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
b.      Aspek Ekonomi
Dalam aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.

6.Dampak Globalisasi terhadap Kehidupan Bangsa RI

Dari aspek ideologi, Pancasila yang merupakan “way of life” bangsa Indonesia saat ini menghadapi tantangan serius, bukan saja orang enggan bicara tentang Pancasila, tetapi justru nilai-nilai yang terkandung didalamnya nyaris tidak lagi dihayati dan diamalkan. Mungkin hal ini adalah akibat dan sikap traumatis dari pengalaman masa lalu, atau dapat pula karena terlahir generasi baru yang telah menganggap bahwa Pancasila sudah tidak bermakna lagi.
Distorsi pemahaman dan implementasi yang terjadi saat ini, dapat kita amati fenomenanya antara lain :
Ø Terjadinya kemerosotan (dekadensi) moral, watak, mental dan perilaku/ etika hidup bermasyarakat dan berbangsa terutama pada generasi muda.
Ø Gaya hidup yang Hedonistik, materialistik konsumtif dan cenderung melahirkan sifat ketamakan atau keserakahan, serta mengarah pada sifat dan sikap individualistik.
Ø Timbulnya gejala politik yang berorientasi kepada kekuatan, kekuasaan dan kekerasan, sehingga hukum sulit ditegakkan.
Ø Persepsi yang dangkal, wawasan yang sempit, beda pendapat yang berujung bermusuhan, anti terhadap kritik serta sulit menerima perubahan yang pada akhirnya cenderung anarkhis.
Ø Birokrasi pemerintahan terlihat semakin arogan berlebihan, cenderung KKN dan sukar menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat. Pemberan-tasan korupsi yang berakar pada birokrasi ini yang terasakan amat sulit karena telah membudaya.
Indonesia beberapa kali pernah menelurkan gagasan-gagasan besar sebagai jawaban atas tantangan globalisasi. Indonesia merupakan negara pertama yang memproklamasikan kemerdekaannya setelah Perang Dunia kedua berakhir dan merupakan penggagas berdirinya Gerakan Non Blok pada masa perang dingin. Indonesia juga merupakan penggagas sistem bagi hasil dalam industri minyak dan gas sebagai alternatif terhadap sistem konsesi yang dianggap sebagai bentuk kolonialisme baru.
Kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam implementasi gagasan-gagasan besar tersebut seharusnya dapat menjadi pemacu semangat dalam melakukan perencanaan strategi dan konsolidasi yang lebih baik dalam peningkatan kemampuan untuk menghadapi tantangan globalisasi. Dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.

7. Tantangan Globalisasi Terhadap Pertahanan Keamanan Nasional RI

1.      Konsepsi Ketahanan Nasional. Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh.
2.      Ekonomi kerakyatan harus menghindari sistem monopoli ekonomi. Sehingga terciptanya system ekonomi yang bebas dan tidak di monopoli oleh pihak-pihak tertentu.
3.      Kehidupan sosial budaya bangsa dan masyarkat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta mampu menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.

8. Aspek-aspek dalam Pertahanan Keamanan Nasional RI dalam Mengatasi Globalisasi

1.   Aspek-aspek yang dikedepankan dalam ketahanan nasional dalam ini meliputi:
a.    Kemampuan dan kekuatan untuk mempertahankan kelangsungan hidup (survival, identitas dan integritas bangsa dan negara),
b.   kemampuan dan kekuatan untuk mengembangkan kehidupan bernegara dan berbangsa dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.
c.    Berpedoman pada wawasan nasional; Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Wawasan nusantara juga merupakan sumber utama dan landasan yang kuat dalam menyelenggarakan kehidupan nasional sehingga wawasan nusantara dapat disebut sebagai wawasan nasional dan merupakan landasan ketahanan nasional.
Ketahanan nasional memiliki beberapa sifat yang melandasinya untuk tetap memberikan kontribusi konstruktif bagi Indonesia. Sifat-sifat tersebut antara lain tercermin dari beberapa hal di bawah ini, antara lain:
a.        Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa.
b.        Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun menurun bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi lingkungan strategisnya.
c.        Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
d.       Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal dapat mewujudkan kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu negara.
e.        Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional Indoneisa tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada sifat konsultatif dan kerja sama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

2.     Esensi Nasionalisme Indonesia yang harus Dipertahankan
Sesungguhnya nilai-nilai nasionalisme (faham tentang kebangsaan) itu bersumber dari sosio-kultural bangsa dan bumi Indonesia. Sekalipun akan mengalami interaksi dengan dunia luar dalam era globalisasi, tetapi hakekatnya tidak boleh berubah. Seperti halnya nilai-nilai Pancasila sebagai esensi pertama, secara intrinsik tidak akan berubah, apalagi hal itu memiliki nilai-nilai mendasar dan sebagai “way of life” bangsa Indonesia, serta sebagai dasar Negara Republik Indonesia akan tetap dapat dipertahankan. Sekalipun saat ini mengalami pasang surut dan mungkin sedikit “memudar” sifatnya tentu sementara. Esensi kedua adalah UUD’ 45 sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, akan tetap menjadi kaidah utama. Kita sadari dan di implementasi-kan bahwa untuk menata negara dan masyarakat diperlukan berbagai undang-undang dan peraturan yang tentunya harus bersumber pada Undang-Undang Dasar ini. Faham kebangsaan kita menyadari dengan sepenuhnya, bahwa semua tata kehidupan bangsa, harus telah tertuang dan teratur didalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar tersebut. Hal ini sekaligus merupakan komitmen kita bersama dalam mendirikan Negara Republik Indonesia.
Esensi ketiga adalah Rasa cinta tanah air dan rela berkorban. Sebagai bangsa yang merdeka karena perjuangan melawan penjajah dan telah mengorbankan jiwa raga beribu-ribu pahlawan bangsa, maka rasa kebangsaan kita harus dilandasi oleh tekad dan semangat terus berupaya mencintai tanah air Indonesia dengan segala isi yang terkandung didalamnya sepanjang masa. Karena hanya dengan rasa cinta tanah air, bangsa ini akan tetap utuh dan akan rela berkorban pula bagi kejayaan bangsa dan Negaranya. Sekalipun “hujan emas” di negeri orang tentu tidak seindah hidup di negeri sendiri, walaupun serba menghadapi kesulitan dan kemiskinan.
Esensi keempat adalah rasa persatuan dan kesatuan bangsa didalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini yang sekarang terkoyak-koyak dan nyaris menghadapi disintegrasi. Pengaruh globalisasi sangat besar, eforia-reformasi, telah membuat bangsa Indonesia hampir-hampir kehilangan arah dan tujuan. Ide sparatisme dan upaya-upaya memisahkan diri dari NKRI oleh beberapa daerah, adalah contoh nyata yang perlu kita cegah. Kalau ide tersebut dibiarkan berkembang maka Negara Kesatuan Republik Indonesia mengalami ancaman yang serius. Sudah tentu hal tersebut mengingkari akar nilai-nilai persatuan dan kesatuan, yang telah dirintis oleh para pendahulu Republik ini.
Esensi kelima tentang wawasan kebangsaan yang bersumber dari wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional hendaknya terus dapat melekat pada hati dan dihayati sepenuhnya oleh warga Negara Indonesia, sehingga tertanam pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang sarwa Nusantara, merangkul semua kepentingan dan mengarahkan pada cita-cita dan tujuan pembangunan Nasional. Yang keenam adalah disiplin nasional. Bangsa yang ingin maju dan mandiri harus memiliki disiplin nasional yang tinggi. Nasionalisme berakar pula pada budaya disiplin bangsa tersebut. Justru antara disiplin nasional dan nasionalisme, merupakan dua sisi mata uang yang saling berpengaruh. Makna dan esensi disiplin nasional akan terlihat pada disiplin para penyelenggara Negara, tertib dan lancarnya pelayanan masyarakat, serta dalam berbagai kehidupan sehari-hari.

3.    Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme
Langkah-langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu :
1.      Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
2.      Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3.      Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4.      Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
5.      Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.

9. Dampak Globalisasi terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia

Dari aspek ideologi, Pancasila yang merupakan “way of life” bangsa Indonesia saat ini menghadapi tantangan serius, bukan saja orang enggan bicara tentang Pancasila, tetapi justru nilai-nilai yang terkandung didalamnya nyaris tidak lagi dihayati dan diamalkan. Mungkin hal ini adalah akibat dan sikap traumatis dari pengalaman masa lalu, atau dapat pula karena terlahir generasi baru yang telah menganggap bahwa Pancasila sudah tidak bermakna lagi.
Distorsi pemahaman dan implementasi yang terjadi saat ini, dapat kita amati fenomenanya antara lain :
o   Terjadinya kemerosotan (dekadensi) moral, watak, mental dan perilaku/ etika hidup bermasyarakat dan berbangsa terutama pada generasi muda.
o   Gaya hidup yang Hedonistik, materialistik konsumtif dan cenderung melahirkan sifat ketamakan atau keserakahan, serta mengarah pada sifat dan sikap individualistik.
o   Timbulnya gejala politik yang berorientasi kepada kekuatan, kekuasaan dan kekerasan, sehingga hukum sulit ditegakkan.
o   Persepsi yang dangkal, wawasan yang sempit, beda pendapat yang berujung bermusuhan, anti terhadap kritik serta sulit menerima perubahan yang pada akhirnya cenderung anarkhis.
o   Birokrasi pemerintahan terlihat semakin arogan berlebihan, cenderung KKN dan sukar menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat. Pemberan-tasan korupsi yang berakar pada birokrasi ini yang terasakan amat sulit karena telah membudaya.
Indonesia beberapa kali pernah menelurkan gagasan-gagasan besar sebagai jawaban atas tantangan globalisasi. Indonesia merupakan negara pertama yang memproklamasikan kemerdekaannya setelah Perang Dunia kedua berakhir dan merupakan penggagas berdirinya Gerakan Non Blok pada masa perang dingin. Indonesia juga merupakan penggagas sistem bagi hasil dalam industri minyak dan gas sebagai alternatif terhadap sistem konsesi yang dianggap sebagai bentuk kolonialisme baru. Kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam implementasi gagasan-gagasan besar tersebut seharusnya dapat menjadi pemacu semangat dalam melakukan perencanaan strategi dan konsolidasi yang lebih baik dalam peningkatan kemampuan untuk menghadapi tantangan globalisasi.
Dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.

10.   Tantangan Globalisasi terhadap Pertahanan Keamanan Nasional RI

1.      Konsepsi Ketahanan Nasional. Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh.
2.      Ekonomi kerakyatan harus menghindari system monopoli ekonomi. Sehingga terciptanya sistem ekonomi yang bebas dan tidak di monopoli oleh pihak-pihak tertentu.
3.      Kehidupan sosial budaya bangsa dan masyarkat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi.

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Nasionalisme bangsa Indonesia belum memudar, sekalipun saat ini didera oleh pengaruh globalisasi dan liberalisasi serta proses demokratisasi. Tantangan baru ini harus dihadapi dengan serius dan optimisme, bilamana tidak di pupuk kembali dan tidak mendapat dorongan semangat baru oleh para pemimpin bangsa ini, maka tidak mustahil faham tentang kebangsaan ini akan tersapu oleh peradaban baru yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur sosio-kultural bangsa kita. Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil dari pembahasan ini antara lain adalah:
1.        Pengembangan illmu pengetahuan dan teknologi dalam ilmu komunikasi dapat meningkatkan ketahanan nasional, yang dengan adanya komunikasi semua informasi yang ada diseluruh nasional agar dapat menciptakan keharmonisan dan keselarasan dalam berbangsa dan bernegara.
2.        Dalam era globalisasi ini dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga dapat menyebabkan persoalan-persoalan mendasar yaitu “apakah kita bisa menyaring informasi yang kita terima dari seluruh dunia”.
3.        Globalisasi, keterbukaan dan ketahanan informasi dapat menguji ketahanan nasional kita dalam upaya tetap mempertahankan jati diri dan kepribadian bangsa.


Nah itu yang dapat saya bagikan , Semoga bermanfaat ya :D